BAHAN AJAR PENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH (Bagian 4)
ESAI
Untuk memperoleh batasan tentang esai, dikutip batasan dari berbagai sumber. Homby (2000: 45) mendefinisikan esai sebagai ‘a short piece of writing, on a particular subject, written in order to be published’. Pada definisi tersebut terdapat tiga indikator esai, yakni tulisan pendek, membahas masalah khusus dan dipublikasikan.
Definisi lain tentang esai adalah karangan yang membicarakan soal-soal manusia dan hidup, dinyawai oleh subjektivitas pengarang dalam mencari arti hidup dan penjelmaannya (Jassin, 1980: 94). Esai merupakan karangan yang panjangnya sedang dan dalam bentuk prosa yang mempersoalkan suatu permasalahan secara mudah dan sepintas lalu yang merupakan persoalan yang merangsang penulisnya (Hoerip, 1982: 15).
Dengan demikian esai adalah karya tulis yang bersudut pandang personal subjektif penulis, bukan sekedar makalah ilmiah yang penuh dengan catatan kaki dan taburan kutipan teori. Esai berisi pemikiran yang dipandu dengan pengalaman, observasi lapangan, anekdot dan pergulatan batin penulis tentang objek yang ditulisnya. Jenis tulisan ini sangat tepat untuk menggambarkan gagasan seseorang. Indonesia akan sangat membutuhkan banyak pemimpin dan pemikir muda masa depan yang memiliki gagasan orisinil untuk kemajuan negeri ini. Seorang pemimpin masa depan harus mampu menuangkan gagasannya dalam bentuk tulisan agar mampu dibaca rakyatnya.
Cara membuat esai sederhana; paragraph pertama dapat berisi pembuka/prolog, paragraph kedua sampai dengan keempat dapat berupa poin opini atau argumentasi, dan paragraph kelima dapat berupa simpulan.
Langkah awal jika ingin belajar menulis bisa dimulai dari opini, karena semua orang bisa beropini dan kita bisa menulis opini itu dengan format essay lima paragraph. Sebenarnya dengan format essay lima paragraf itu sudah layak. Ada satu hal yang harus tidak dilupakan dalam menulis esai yaitu paragraf suporter atau suporternya paragraf. Paragraf suporter adalah unsur-unsur pendukung yang bisa memperkuat suatu paragraph. Suporternya atau pendukungnya supaya setiap argumen atau opini atau sudut pandang gagasan ide yang kita sampaikan di setiap paragrafnya itu lebih bertenaga dengan kehadiran suporter-suporter atau pendukung pendukungnya. Paragraph suporter ini bisa berupa data, bisa hasil survey, bisa berupa hasil penelitian, bisa berupa kutipan dari buku, kutipan dari Alquran, kutipan dari mungkin Injil, dari hadits, kutipan dari jurnal, bisa juga dari fakta sejarah, bisa juga dari statistic, bisa juga dari berita harian, bisa juga dari pengalaman pribadi, ataupun dari sumber-sumber yang sekiranya si pembaca itu bisa merujuk.
Langkah awal jika ingin belajar menulis bisa dimulai dari opini, karena semua orang bisa beropini dan kita bisa menulis opini itu dengan format essay lima paragraph.
Data yang akan dimunculkan tentunya harus bersifat empiris. Kita harus memastikan apakah sumber yang kita gunakan memiliki kekuatan empiris atau tidak ketika kita memasukkan unsur itu dalam paragraph. Ketika orang mempertanyakan bagaimana apakah kekuatan logis atau tidak sehingga orang lain bisa merujuk ke sumber yang kita sebutkan. Misalnya di esai lima paragraf itu kita mengambil topik tentang Pro hidup di kampung lalu paragraf pertama kita mengatakan bahwa alasan pertama hidup di kampung lebih nyaman dan lebih cocok untuk saat ini dikarenakan udara sangat bersih dan segar. Untuk mendukung opini-opini itu sudah cukup sebagai opini tetapi masih sangat bisa dibantah dan di lawan karena tidak ada pendukungnya. Maka harus kita dukung opini itu atau pandangan itu dengan suporter misalnya dengan data. Data berdasarkan yang dirilis oleh BMKG menunjukkan bahwa kualitas oksigen di kampung berada di titik 10% lebih aman daripada di kota. Cantumkan sumbernya dari mana sehingga ketika orang membaca opini kita bisa merujuk pada data dan dia bisa yakin serta sulit membantah karena kita sepakat. Selain itu bisa dari pengalaman pribadi juga bisa dijadikan contoh untuk paragraf supporter, misalnya pengalaman pribadi bisa dimasukkan hidup Ketika saya berada di kampong, saya tidak pernah mengalami gangguan pernapasan tetapi kita hidup di kota meskipun hanya satu minggu saya mengalami gangguan pernapasan. Dapat diikuti dengan hasil pemeriksaan dari dokter yang terujuk gangguan pernapasan diakibatkan oleh kualitas udara.
Sebenarnya paragraf suporter ini tidak hanya berlaku untuk tiga poin yang disebut saja tetapi juga termasuk di prolognya dan kesimpulannya ketika kita mengangkat isu di bagian prolog atau bagian permukaannya. Mengapa isu ini penting untuk saya suara kan kita bisa juga memberikan suporter supaya isu itu memang dirasa untuk penting dirasa penting oleh semua orang. Data bahwa ada alasannya isu ini perlu diangkat dikarenakan ini jadi dimasukin data sejak paragraf pertama Lalu nanti di poin-poinnya juga dimasukin lagi suporter di depan diperolehnya juga dimasukkan semakin banyak suporter itu semakin memperkuat opini yang ingin kita angkat dan semakin sulit dibantah orang lain.
Berikut link lanjutan
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian2.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian3.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian4.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian5.html
Posting Komentar