BAHAN AJAR PENYUSUN KARYA TULIS ILMIAH (Bagian 3)
SISTEMATIKA PENULISAN ILMIAH
KAIDAH PENGUTIPAN
Pengutipan biasa digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Hal ini biasanya digunakan untuk penegasan, perujukan, dan penguatan dari peneliti sebelumnya atau sumber-sumber yang memperkuat dan memperkaya penelitian. Karya tulis yang dibuat bukan sekadar opini atau ide penulis saja namun juga perlu adanya penguatan dari opini atau ide yang disampaikan. Penguatan tersebut bisa berasal dari teori-teori terdahulu. Teori-teori ini dapat dijadikan pijakan penulis untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang penulis buat bukan hanya sekadar asumsi penulis semata tapi ada sandaran peneliti tsebelumnya.
Kata pengutipan berarti hal, cara, atau proses mengutip. Mengutip merupakan pekerjaan mengambil atau memungut kutipan. Sedangkan kutipan merupakan bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan atau penelitian dari penulis lain, atau penulis sendiri yang telah (menurut penulis kata telah harus dihilangkan) terdokumentasi, serta dikutip untuk dibahas dan ditelaah berkaitan dengan materi penulisan.
A. Pengutipan Di dalam Teks
Pengutipan di dalam teks satu di antaranya adalah kutipan langsung. Pengutipan ini mengharuskan menuliskan sumber kutipan setelah setiap kali mengutip. Unsur yang dimasukan dalam pengutipan ini adalah nama sumber, tahun, dan halaman. Pengutipan di dalam teks ini terdapat dua cara. Pertama pengutipan langsung. Pengutipan langsung berarti teks kutipan dituliskan secara langsung teks penulis. Semua kutipan langsung dari karya yang dipublikasikan harus direproduksi kata per kata, mempertahankan ejaan asli dan tanda baca di dalamnya, meskipun itu tidak tepat. Kedua pengutipan tidak langsung. Teks yang dikutip dituliskan dalam bentuk redaksi yang tidak sesuai dengan teks aslinya tapi sudah mengalami penyaduran oleh penulis. Berikut penjelasan tentang pengutipan langsung dan pengutipan tidak langsung. Bila di dalam teks yang kita kutip terjadi kesalahan berbahasa maka yang harus penulis lakukan cukup dengan menambahkan [sic!] di belakang kata yang salah.
1. Pengutipan langsung
Pengutipan langsung terbagi atas pengutipan pendek dan panjang. Untuk membedakan anatar pengutipan langsung pendek dan pengutipan langsung panjang berikut penjelasnnya.
a) Pengutipan langsung pendek
- Jika kutipan empat baris atau kurang
- Dikutip apa adanya;
- Diintegrasikan ke dalam teks paparan penulis;
- Jarak baris kutipan dua spasi (sesuai dengan jarak spasi paparan);
- Dibubuhi tanda kutip (“….”);
- Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber (PTH atau Author, Date, Page (ADP), misalnya (Penulis, 2012:100).
- Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan (kursif);
- Jika ada kesalahan tik pada kutipan, tambahkan kata sic dalam kurung (sic) di kanan kata yang salah tadi;
- Jika ada bagian kalimat yang dihilangkan, ganti bagian itu dengan tanda titik sebanyak tiga biah jika yang dihilangakan itu ada di awal atau di tengah kutipan, dan empat titik jika di bagian akhir kalimat;
- Jika ada penambahan komentar, tulis komentar tersebut di antara tandakurung, nislnya, (penggarisbawahan oleh penulis).
Contoh
“Pelecahan terhadap sastra. Pelecehan tersebut minimal dalam bentuk sikap dan pandangan yang merendahkan sastra, atau rendahnya apresiasi sebagian masyarakat kita terhadap sastra. Dan maksimal pelecahan tersbut berbentuk pemerkosaan terhadap sastra.” (Hamid Jabbar, 2000: 657)
b) Pengutipan langsung panjang
- Kutipan lebih dari empat baris
- Dikutip apa adanya;
- Dipisahkan dari teks paparan penulis dalam format paragraf di bawah paparan penulis;
- Jarak baris kutipan satu spasi;
- Sertakan sumber kutipan di awal atau di akhir kutipan, yakni nama penulis, tahun terbit, dan halaman sumber, misalnya (Penulis, 2012:100).
- Jika berbahasa lain (asing atau daerah), kutipan ditulis dimiringkan.
Contohnya
Proses pembangunan sebenarnya adalah suatu perubahan sosial budaya. Pembangunan agar dapat menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju atas kekuatan sendiri tergantung kepada manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya dikonsepsikan sebagai usaha pemerintah belaka.
Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai “suatu rangkaian proses kegiatan yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan yang dilakukan atau aktivitas ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup/kemakmuran (Income pe-kapita) dalam jangka panjang”. Kemakmuran itu sendiri ditunjukkan meningkatnya pendapatan perkapita masyarakat (Pendapatan Domestik Bruto atau GDP) adanya keseimbangan antara supplay dan demand di pasar. (Subandi, 2012:9)
2. Pengutipan tidak langsung
Cara melakukan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut:
- Menggunakan redaksi dari penulis sendiri (parafrasa);
- Mencantumkan sumber (nama penulis, tahun, dan halaman)
Contoh,
Menurut salah satu historiografi tradisional, penyerahan kekuasaan kerajaan Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang berlangsung melalui penyerahan mahkota emas raja Kerajaan Sunda Pajajaran kep[da [sic!] Prabu Geusan Ulun. Penyerahan mahkota secara sibolis berarti bahwa Sumedanglarang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Suryaningrat, 1983: 20—21 dan 30).
B. Catatan Kaki
Catatan kaki digunakan untuk menunjukkan sumber rujukan tidak di dalam teks atau lebih tepatnya di bawah halaman. Berikut contoh penulisan catatan kaki.
Contoh catatan kaki berasal dari buku
Irsyad Amrulloh, Sugih Tanpo Bondo, Digdoyo Tanpo Aji (Tasikmalaya: SBH Publishing, 2016), hlm. 7.
Contoh catatan kaki dari internet
Nama Penulis, “Judul Tulisan”, diakses dari URL / Alamat Web, pada tanggal .. , pukul
Contoh catatan kaki dari majalah
Nama Penulis, “Judul Artikel” Nama Majalah, Edisi, hlm. Nomor Halaman.
Contoh catatan kaki dari surat kabar
Nama Surat Kabar, Tanggal Terbitan, hlm. Nomor Halaman.
Republika, 20 Desember 2016, hlm. 7.
Contoh Penggunaan Ibid, Op. cit dan Loc. cit
Berikut link lanjutan
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian2.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian3.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian4.html
https://www.shanumenews.com/2024/07/bahan-ajar-penyusun-karya-tulis-ilmiah-bagian5.html
Posting Komentar